Senin, 11 November 2013

Mati Suri

Siang itu terik sekali, keringatku bercucuran melintasi tiap-tiap koridor. Tak ada firasat, tak ada isyarat. Aku berjalan tak tentu arah, hanya sedang ingin mengikuti laju angin yang menggiringku. Hingga aku tiba di ruangan itu, ruang tempat kawan-kawanku sedang bercengkerama. aku kikuk, malu-malu untuk bergabung. langkah pertama, disambutlah aku. ku beranikan diri berbaur dalam tontonan. Benda yang bisa dilipat dan mudah dibawa itu sedang menampilkan gambar-gambar yang bergerak. aku menerka, menerawang. aku tak sedikitpun bertanya, aku hanya diam menikmatinya. Hingga tiba pada klimaksnya, ku lihat sosok itu lagi.. Angin berdesir halus, sehalus desah suaranya melafazkan kalimat-kalimat kitab suci umat Islam. Angin membuai wajahku, sejalan dengan senyumnya yang selengkung bulan sabit. Angin berhembus, hembuskan namamu.. Aku terpaku, mati suri. dalam senyum yang tiada henti melengkung, sekali lagi, aku mati suri.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar