tapi benci pun ada..
aku tak bisa menerima setiap perubahan yang ada dalam diriku saat melihatmu..
tapi kau, kau seperti air, mengalir begitu saja dalam hidupku..
dan sebentar saja, kau sudah jadi bagian yang tak bisa ku sisihkan dari hari-hariku..
sebagian dariku tak bisa tunduk begitu saja dalam pesonamu..
dan indahmu menyatu bersama senyuman dan tenang sikapmu..
kau membiarkan aku menebak-nebak kemana kau akan membawa perasaanku..
kau biarkan aku terhanyut dalam arus gelombang hatimu..
aku tak pernah mengerti jalan fikiranmu..
sesaat kau membuatku seperti putri di negeri dongeng,
lalu sekejap saja kau ubah aku serupa kacung yang terinjak-injak..
apa maumu?
rasa ini telah merasuk ke relung-relung jiwaku..
merasuk, merusak, lalu memberontak..
tapi aku masih menyimpannya sendiri..
membiarkan ia mencabik-cabik hatiku
karena aku tak pernah mau siapapun tahu,
aku tak mau siapapun mengerti,
sebab aku pun belum tahu,
sebab aku pun belum mengerti..